skip to main | skip to sidebar

hidayat

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Rabu, 27 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2 (3) : Tugas Personal

Diposting oleh dayat di 17.25
1. Format penulisan ilmiah
System Harvard  
System Harvard ini membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian dari materi sumber. System ini dikenal juga dengan sebutan author-date system (system penulisan tanggal) atau parenthetical referencing (penulisan referensi dalam kurung). System ini menggunakan nama penulisa dan tahun publikasi yang berurut berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Jika ada publikasi dari penulis dan tahun yang sama, maka digunakan huruf a, b, c atau seterusnya dibelangan tahun publikasi.
Contoh penulisan daftar pustaka dengan system Harvard :
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). ‘New drugs for acute respiratory distress syndrome’, New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6, pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.
Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Sumber: http://yayanakhyar.wordpress.com/2011/08/19/penulisan-daftar-pustaka-sistem-harvard-author-date-style/
System Harvard modified
System ini hamper sama dengan system Harvard. Bedannya di dalam penulisan tahun. Apabila penulisan tahun dengan system Harvard memakai tanda kurung () , sedangkan system Harvard modified memakai titik (.)
Contoh :
 Kaufman-Bühler, W., A. Peters & K. Peters. 1981. Mathematicians love books. Dalam: Steen, L.A. (ed.). 1981. Mathematics tomorrow. Springer-Verlag, New York: 121–126.

System Vancouver
Sistem Vancouver juga dikenal dengan author-number system karena sistemnya mengacu dengan menggunakan angka. Dalam daftar pustaka , pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurutan menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan , sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya. System ini sering digunakan dalam bidang kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat sehingga mengurangi jumlah halaman.

Contoh daftar pustaka dengan system Vancouver :
Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.

System Abjad
Sistem penulisan abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua tulisan-tulisan Dalam penggunaan bahasa Indonesia, istilah abjad juga bisa merujuk kepada huruf Alfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26 huruf.
Contoh penulisan system abjad:
·   Varga, R.S. 1970. Accurate numerical methods for nonlinear boundary value  problems. Dalam: Ortega, J.M. & W.C. Rheinholdt (eds.). 1970. Studies in numerical  analysis 2: Numerical solutions of nonlinear problems. Symposium in Numerical  olution of Nonlinear Problems, Philadelphia, October 21–23, 1968. SIAM, Philadelphia: 99–113.
System nomor urut
Dalam sistem ini penulisan disusun berdasarkan nomor urut pengacuan buku dalam skripsi, bukan abjad nama penulis. Contoh yang diberikan adalah  Sistem N dengan penulisan daftar pustaka Sistem Hm.

Contoh penulisan system nomor urut :

·  Varga, R.S. 1970. Accurate numerical methods for nonlinear boundary value  problems. Dalam: Ortega, J.M. & W.C. Rheinholdt (eds.). 1970. Studies in numerical  analysis 2: Numerical solutions of nonlinear problems. Symposium in Numerical  Solution of Nonlinear Problems, Philadelphia, October 21–23, 1968. SIAM, Philadelphia: 99–113.



2. Ketentuan penulisan artikel imiah dalam publikasi jurnal imliah
1. JUDUL
Nama penulis pertama
Nama penulis kedua
Alamat penulis pertama (lengkap dengan email)
Alamat penulis kedua (lengkap dengan email)
Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
(alamat instansi., bukan rumah) ..
2.  ABSTRAK
(abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata)
Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan maksimum lima kata kunci.
Kata Kunci: aaaa, bbbb, cccc, dddd, eeee.
3. PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan. Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
4.  METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan penelitian yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah ada sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda, teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya berbeda, dan lain-lain.
5. Hasil Penelitian
Bertujuan untuk mengemukakan hasil penelitian. Secara umum bagian ini berisi penemuan-penemuan penelitian, penjelasan serta penafsiran data, dan hubungan data yang peroleh. Menulis "hasil" harus jelas supaya pembaca tidak mengira penulis telah menyembunyikan sesuatu atau mengira bagian tersebut terlewat pada waktu pertama kali membaca.
6. PEMBAHASAN
Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
7. PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dibuat dalam sub bagian yang terpisah. Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang teori, berarti menyatakan hasil penelitian secara ringkas (tapi bukan ringkasan pembahasan). Saran merupakan penelitian lanjutan yang dirasa masih diperlukan untuk penyempurnaan hasil penelitian supaya berdaya guna. Penelitian tentunya tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk; dengan demikian, referensi yang dimasukkan pada bagian ini akan ditemukan tertulis pada bagian-bagian sebelumnya.

3. Data yang harus dicantumkan jika sumber dari buku atau majalah
Dalam tulisan resensi data buku atau majalah “wajib” dicantumkan dalam penulisan tersebut. Setiap penulisan memiliki penyajian yang berbeda-beda dalam mencantumkan data buku. Tidak ada aturan yang baku dalam penyajian data buku ini. Yang terpenting adalah pembaca tahu tentang buku yang diresensi dalam penulisan tersebut.
Beberapa contoh kutipan penulisan data buku:
a) Majalah Gatra
Dalam pencantuman data buku, majalah Gatra tidak menulis secara lengkap, kecuali hanya beberapa data sebagaimana di bawah ini:
      
The Swordless Samurai; Pemimpin Legendaris Jepang Abad XVI
Penulis   : Kitami Masao
Penerbit : Redline Publishing, Jakarta, 2009, 256 halaman
(sumber: N. Mursidi, "Jenderal Legendaris dari Nakamura", Gatra nomor 23 tahun XV/ 16-22 April 2009)
b) Koran Jakarta
Berbeda dengan koran lain, Koran Jakarta dalam penulisan (“pencantuman”) data buku mensyaratkan tentang harga buku;
      
Judul buku     : Karmaka Surjaudaja; Tidak Ada yang Tidak Bisa
Penulis           : Dahlan Iskan
Penerbit         : Elex Media Komputindo, Jakarta
Cetakan         : Pertama, 2012
Tebal buku     : 280 halaman
Harga buku    : 49.800,00
(sumber: N Mursidi, "Perjuangan Hebat untuk Tetap "Hidup", Koran Jakarta, Selasa 20 Maret 2012)
Sumber : http://programindonesiamenulis.blogspot.com/2012/04/6-mencantumkan-data-buku.html







0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Kamis, 24 Oktober 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (2) : TUGAS KELOMPOK

Diposting oleh dayat di 21.25


 
Nama kelmpok : Andriawan Syahrul Azhar (28211296)
                            Hidayat (23211374)
                            Rezza Harri Pradana (26211078)

1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?

Disebut sebagai fungsi dasar karena, sebagai alat komunikasi bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan orang lain. Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Fungsi ini adalah fungsi dasar bahasa yang belum dikaitkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita.
Dan juga pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa mempunyai fungsi utama. Dimana dapat dijelaskan bahwa komunikasi bahasa ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa: Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badani, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb). Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering mengenal ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”,”Time untuk “waktu”. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.



2. Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan?
Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
·         Bahasa alami adalah bahasa sehri-hari yang biasa digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang tumbuh atas dasar pengaruh akan alam sekelilingnya.
Bahasa alami dibagi menjadi dua yaitu:
·         Bahasa isyarat
Bahasa isyarat dapat belaku :
-          Berlaku umum
Menggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangguk tanda setuju.
-          Berlaku khusus
Untuk kelompok tertentu dengan isyarat tertentu pula.
·         Bahasa biasa
Yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Symbol sebagai pengandung arti dalam bahasa biasa disebut kata, sedang arti yang dikandungnya disebut makna.
Bahasa buatan adalah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu.



·         Bahasa buatan dibedakan atas 2 macam :
·         Bahasa istilah
Rumusannya diambilkan dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu, missal : demokrasi ( demos dan kratein ), medan, daya, masa.
·         Bahasa artificial
Adalah murni bahasa buatan atau sering disebut dengan bahasa simbolik ( bahasa berupa symbol-simbol sebagaimana yang digunakan dalam logika maupun matematika )

3.Apa yang disebut dengan metakomunikasi ?
Awalan atau Prefiks bisa memiliki berbagai makna, namun dalam bidang ilmu komunikasi, filsafat dan psikologi makna yang tepat dari awalan atau prefiks ini dimaknai sebagai “tentang”. Demikian juga halnya dengan istilah metakomunikasi.
Diawali dengan kata “Meta” yang berasal dari bahasa Yunani, yang berarti luar atau samping, maka jika digabungkan dengan kata “Komunikasi” akan berarti “ada sesuatu selain atau disamping komunikasi” atau jika lebih disederhanakan penerapannya akan menjadi komunikasi tentang komunikasi; meta-bahasa adalah bahasa tentang bahasa; meta-pesan adalah pesan tentang pesan.
Memahami Definisi Dan Konsep Metakomunikasi
Metakomunikasi harus kita sadari keberadaanya, hal ini penting mengingat pengaruh meta-komunikasi yang kuat akan selalu menyertai setiap pesan.
“Metakomunikasi” :
-    Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun sedang marah
-    Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.
Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, Anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia - tentang meja dan kursi dimana Anda sedang duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan, atau tentang bagian yang sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena Anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa Anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh karena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi interpersonal.
Sebenarnya, Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya. Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“ Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang pesan.



sumber: http://agoespriyono.blogspot.com/2013/06/tugas-3-bahasa-indonesia-2.html
              http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/28/konsep-metakomunikasi-445589.html
              http://3rest.wordpress.com/2013/05/23/tugas-bahasa-indonesia-2-ke-3/

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Jumat, 04 Oktober 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (1) : TUGAS PERSONAL

Diposting oleh dayat di 06.00


TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (1) : TUGAS PERSONAL

SINONIM
1.  ELITIS
   A. TERPANDANG
   B. TERBATAS
   C. TERPERCAYA
   D. TERBAIK

2. NANAR
   A. KOSONG
   B. BINGUNG
   C. BERANI
   D. TAJAM

3. AMBIGUITAS
   A. PENGARTIAN
   B. PENYIMPANGAN
   C. KETIDAKJELASAN
   D. KEBINGUNGAN

4. PEDAR
   A. PISAH
   B. ENCER
   C. GETIR
   D. TAJAM

5. AGUN
   A. GADAI
   B. NUTANG
   C. PINJAM
   D. SIMPAN

JAWABAN:
1. A. TERPANDANG, karena elitis itu mewah = terpandang
2. B. BINGUNG, karena nanar pusing = bingung
3. C. KEBINGUNGAN, karena ambigu itu tidak jelas = kebingungan
4. A. PISAH, karena pedar sinonimnya pisah
5. B. GADAI, agun adalah sinonim gadai.

ANTONIM
1. RAPUH
   A. TEGANG
   B. TEGUH
   C. LURUS
   D. SEHAT

2. ULTIMA
   A. FINAL
   B. KESAN
   C. BIASA
   D. AWAL

3. TIMPANG
   A. BENAR
   B. SAMA
   C. SEMPURNA
   D. SEIMBANG

4. TENTATIF
   A. TEPAT
   B. JELAS
   C. PASTI
   D. LANGSUNG

5. CACI
   A. SANJUNG
   B. UMPAT
   C. RAYU
   D. BELA

JAWABAN :
1. B. TEGUH, karena rapuh itu tidak kokoh, lawan katanya teguh.
2. A. FINAL, karena lawan final lawan kata ultima.
3. D. SEIMBANG, karena timpang itu tidak seimbang, lawan katanaya seimbang.
4. C. PASTI, karena tentatif tidak pasti, lawan katanya pasti.
5. D. SANJUNG, karena caci itu dimaki, lawannya disanjung.


ANALOGI

1.  JENDELA : TIRAI
   A. RAMBUT : PITA
   B. GUNUNG : KABUT
   C. AWAN : MENDUNG
   D. WAJAH : DANDAN

2. BAWANG : SIUNG
   A. BUKU : LEMBAR
   B. PAKAIAN : KODI
   C. TELUR : BUTIR
   D. ILMU : NILAI

3. UMUR : TAHUN
   A. KECEPATAN : JAM
   B. JAM : DETIK
   C. KERTAS : HELAI
   D. ILMU : NILAI

4. AIR : MINYAK
   A. GULA : KOPI
   B. ANJING : KUCING
   C. ELANG : AYAM
   D. PINTAR : BODOH

5. BASAH : AIR
   A. BAKAR : API
   B. KERING : TANAH
   C. DINGIN : HUJAN
   D. LEMBAM : PUKULAN

JAWABAN :
1. B. Jendela ditutup tirai, gunung ditutup kabut
2. A. Bawan bersiung-siung maka buku berlembar-lembar
3. C. Umur dinyatakan menggunakan tahun, kertas dinyatakan menggunakan helai
4. B. Air tidak bisa menyatu dengan minyak, anjing tidak berbaikan dengan kucinng.
5. D. Basah karena air, lembam karena pukulan.

LOGIKA
1. JIKA BINATANG ITU UNTA, MAKA BINATANG ITU BERKAKI EMPAT. TERNYATA BINATANG ITU               BERKAKI DUA. DENGAN DEMIKIAN.....
   A. BINATANG ITU AYAM
   B. BINATANG ITU PASTI BUKAN UNTA
   C. BINATANG ITU MUNGKIN UNTA
   D. BINATAN ITU BUKAN UNTA

2. JIKA WAJAHNYA MEMERAH, MAKA IA MERASA MALU. DENGAN DEMIKIAN...
   A. IA MERASA MALU, MAKA WAJAHNYA MERAH
   B. WAJAHNYA TIDAK MERAH, MAKA IA TIDAK MERASA MALU
   C. WAJAHNYA MEMERAH ATAU IA MERASA MALU
   D. IA TIDAK MERASA MALAU, MAKA WAJAHNYA TIDAK MEMERAH

3. SEMUA PESERTA YANG SERIUS BELAJAR PASTI LULUS. SEBAGIAN PESERTA YANG LULUS           TERNYATA TIDAK SERIUS BELAJAR. DENGAN DEMIKIAN.....
   A. SEBAGIAN PESERTA YANG TIDAK LULUS TERNYATA SERIUS BELAJAR
   B. SEBAGIAN PESERTA SERIUS BELAJAR DAN LULUS
   C. SEMUA PESERTA SERIUS BELAJAR DAN LULUS
   D. SEMUA PESERTA YANG TIDAK SERIUS BELAJAR TIDAK LULUS

4. MENYONTEK ITU PERBUATAN TERCELA. ORANG YANG TERCELA HARUS DIHUKUM. DANANG                PERNAH MENYONTEK PADA UJIAN SEMESTER LALU. DENGAN DEMIKIAN....
   A. DANANG BELUM TENTU ORANG TERCELA
   B. DANANG ADALAH SEORANG PENYONTEK
   C. HUKUMAN ITU MENGUBAH ORANG TERCELA MENJADI ORANG BAIK
   D. DANANG HARUS DIHUKUM

5. HADI MENJADI SALAH SATU SISWA DI SEKOLAH. BANYAK DI ANTARA SISWA YANG MALAS     BELAJAR. IKHWAN ADALAH TEMAN HADI. DENGAN DEMIKIAN.....
   A. IKHWAN ITU MALAS
   B. HADI ITU MALAS
   C. IKHWAN MUNGKIN TEMAN SATU SEKOLAH HADI
   D. TEMAN-TEMAN IKHWAN SEMUANYA MALAS

JAWABAN :
1. D. BINATANG ITU BUKAN UNTA, karena binatang itu berkaki dua
2. D. IA TIDAK MERASA MALU, MAKA WAJAHNNYA TIDAK MEMERAH, karena kalau merasa        malu wajahnya memerah
3. B. SEBAGIAN PESERTA SERIUS BELAJAR DAN LULUS, karena tidak semua yang lulus serius        belajar
4. D. DANANG HARUS DIHUKUM, karena danang menyontek, menyontek perbuatan tercela     dan harus dihukum.
5. A. IKHWAN ITU MALAS, karena ikhwan termasuk siswa yang malas belajar.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Mengenai Saya

Foto saya
dayat
Lihat profil lengkapku


MusicPlaylistView Profile
Create a MySpace Playlist at MixPod.com

Blog Archive

  • ►  2015 (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (15)
    • ▼  November (1)
      • Tugas Bahasa Indonesia 2 (3) : Tugas Personal
    • ►  Oktober (2)
      • TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (2) : TUGAS KELOMPOK
      • TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (1) : TUGAS PERSONAL
    • ►  Juni (6)
    • ►  April (6)
  • ►  2012 (21)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2011 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)

Followers

Arsip Blog

  • ►  2015 (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (15)
    • ▼  November (1)
      • Tugas Bahasa Indonesia 2 (3) : Tugas Personal
    • ►  Oktober (2)
      • TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (2) : TUGAS KELOMPOK
      • TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (1) : TUGAS PERSONAL
    • ►  Juni (6)
    • ►  April (6)
  • ►  2012 (21)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2011 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com